Penghijauan bernilai ekonomi ramah lingkungan
Bancana alam merupakan kejadian yg tidak bisa di duga oleh manusia,, tetapi sudah di rencana kan oleh yang maha kuasa,,, karna allah mencabut nyawa manusia tanpa di ketahui oleh manusia ,, maka,,!!! qita sebagai umat manusia, haruslah mempinyai aklak dan amal yg soleh sewaktu hidup di dunia,, menjauhi larangannya dan melaksanakan perintah nya,,
Seperti salah satu bencana gunung merapi di yogyakarta indonesia,,
akibat bencana ini, banyak sekali yang menjadi korban,, mulai dari anusia, hewan, dan tumbuhan sekitar erupsi merapi,
pasca erupsi merapi,, banyak per ekonomian warga yang lumpuh, karna kebun, ternak mereka habis d sapu bencana,, termasuk hutan sekitar nya,,
untuk itu,, saya menpunyai pendapat untuk memulihkan daerah korban merapi yang memiliki nilai ekonomi yg dapat membantu perekonomian desa yg menjadi korban dengan sistem penghijauan kembali lahan yg gundul.
Disekitar erupsi merapi banyak terdapat lahan yang gundul akibat bencana itu, untuk itu akan dilakukan penghijauan dengan menanam bibit karet sbnyak 70% dan sisahnya bisa ditanami berbagai jenis tanaman lain, dan bisa sebagian dijadikan ladang untuk berkebun bagi warga.
Mengapa 70% tanaman karet,,,??? Karna ad beberapa keuntungan dari tanaman karaet :
1. tanaman karet bisa menghasilkan nilai ekonomis tanpa menebang pohon tersebut dengan cara memanfaatkan getahnya. Maka dapat mancegah penggundulan hutan.
2. karna tanaman karet dapat di ambil getah nya dalam jangka waktu yang lama sesuai dengan perawatan yg dilakukan secar benar, sehingga dapat menambah pendapatan warga dan membangun desa terdekat secara mandiri nantinya tanpa harus menunggu aliran dana pemerintah nantinya yg belum pasti datangnya.
Sistem pengolahan lahan tersebut direncanakan sebagi berikut :
1. warga bisa mendirikan koprasi,dengan pendapatan koprasi bisa beberapa % berasal dari hasil karet di luar simpanan dan modal anggota, sehingga ada kemudahan bagi warga untuk membangkitkan kembali perekonomian dengan memanfaat kan koprasi.
2. Apa bila tidak mau didirikan koprasi, maka hasil dari karet tersebut bisa dijadikan kas desa,, yang sewaktu-waktu bisa d manfaatkan oleh desa dan warga untuk kepentinagn desa dan warga.
3. perwatan dan pemanenan hasil keret dapat dilakukan oleh warga dengan cara, ada yang mengkoordinir kegiatan tersebut,
4. pengkoordiniran bisa dilakukan oleh koprasi (bila didirikan koprasi dari hasil karet), dan bisa dilakukan oleh kepala desa,lurah, atau dengan pemilihan langsung orang yang di percaya.
5. Bila hasil karet sebagian besar masuk sebagai hasil koprasi, maka warga yang melakukan perawatan akan mendapatkan upah yang sesuai dan layak dari koprasi tersebut,
6. Bila hasil karet sebagian besar masuk sebagai uang kas desa, maka wrga yang melakukan perawatan akan di koordinir secara gotong royong (yang upah nya merupakan snak dan minum pada saat gotong royong) karna melakukan sistem gotong royong.
Itulah susunan rencana penghijauan yang bernilai ekonomi di daerah pasca erupsi merapi, mudah-mudahan rencana ini dapat dijalankan sesuai dengan rencana agar mendapatkan hasil yang baik.
Sebab, sesuatu akan menjadi baik karna ada nya usaha, usaha itu akan ada dimulai dari diri kita sendiri dan usaha itu akan sempurna ketika yang maha kuasa merestuinya.
Yogyakarta, 26 maraet 2011
Tolong kritik dan sarannya,,?
E-mail : terusan.anes@gmail.com
Blog : mocin sipil
Maha siswa teknik sipil universitas muhammadiyah 2010